Toko oleh-oleh Bali seringkali sepi meski musim ramai, padahal masalahnya mungkin bukan pada jumlah turis melainkan cara Anda menjual.
Mari kita bahas strategi yang bisa langsung diterapkan untuk mengubah situasi ini.
1. Bangun Diferensiasi yang “Instagrammable”
Turis Bali selalu mencari spot foto unik, sehingga Anda bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan menciptakan display yang estetik sekaligus pengalaman berbelanja yang interaktif.
Misalnya, Anda bisa menata produk dengan tema khusus seperti “Spot Kue Tradisional Bali” atau menyediakan demo pembuatan aksesoris langsung di toko.
Contoh, sebuah toko di Ubud berhasil meningkatkan revenue hingga 40% berkat membuat corner foto dengan backdrop tradisional Bali yang instagrammable.
Pertanyaannya, sudahkah Anda menyiapkan spot menarik seperti ini di toko Anda?
2. Manfaatkan Kekuatan Review & Influencer
Selain mengandalkan passing buyer, review positif di Tripadvisor atau Google bisa menjadi senjata ampuh untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Caranya, mintalah tamu yang puas untuk memberikan rating sambil menawarkan diskon kecil sebagai bentuk apresiasi.
Tak hanya itu, kolaborasi dengan mikro-influencer lokal juga terbukti efektif. Anda bisa mengundang mereka untuk melakukan unboxing produk sambil menceritakan keunikan di balik karya seniman Bali yang Anda jual.
Dengan begitu, produk Anda akan mendapatkan exposure yang lebih luas.
3. Pakai Strategi “Harga Psikologis”
Salah satu cara efektif untuk meningkatkan penjualan adalah dengan menerapkan strategi bundling produk dan diskon progresif.
Contohnya, Anda bisa menawarkan “Paket Oleh-Oleh Bali Lengkap” yang berisi kue, pernak-pernik, dan lukisan mini dengan harga lebih hemat dibandingkan jika dibeli terpisah.
Semakin banyak barang yang dibeli, semakin besar pula potongan harganya.
Strategi seperti ini terbukti mampu memicu turis untuk membeli dalam jumlah banyak sekaligus meningkatkan average transaction value toko Anda.
Pernahkah Anda mencoba teknik bundling untuk produk-produk andalan di toko?
4. Tingkatkan Service ala “Terapis Spa”
Turis yang datang ke Bali sudah terbiasa dengan layanan ramah dan personal seperti di spa, sehingga Anda perlu menyesuaikan standar pelayanan toko dengan ekspektasi mereka.
Latihlah tim Anda untuk lebih komunikatif dan berikan gesture kecil seperti menyediakan air minum gratis atau free packaging khusus.
Jangan lupa sisipkan storytelling singkat tentang produk, misalnya “Kue ini biasa dipakai dalam upacara Ngaben” karena cerita seperti ini bisa meningkatkan nilai produk di mata pembeli.
Dengan begitu, pengalaman berbelanja di toko Anda akan lebih berkesan. Yang menjadi pertanyaan, apakah tim Anda sudah siap memberikan pengalaman menyenangkan seperti ini kepada setiap pelanggan?
5. Ekspansi ke Pasar Online
Di era digital seperti sekarang, memiliki toko fisik saja tidak cukup. Anda perlu memanfaatkan platform seperti Instagram atau TikTok Shop untuk menjual produk secara online, termasuk menerima pesanan by request. Konten video pendek seperti “Dibalik Layar Pembuatan Kue Gapit” atau “Proses
Membuat Lukisan Khas Bali bisa menjadi cara menarik untuk menunjukkan keunikan produk Anda. Social media pada dasarnya adalah gateway untuk menjangkau lebih banyak calon pelanggan potensial.
Nah, platform mana yang akan menjadi fokus ekspansi online toko Anda?
6. Kerjasama dengan Penginapan & Driver
Membangun jaringan mitra strategis dengan penginapan dan driver bisa menjadi cara efektif untuk mendapatkan pelanggan baru tanpa biaya iklan besar.
Buatlah program referral dengan memberikan komisi atau voucher khusus untuk tamu yang mereka ajak berkunjung.
Contohnya, Anda bisa menawarkan “Diskon 15% untuk tamu Hotel X” atau bekerja sama dengan driver travel untuk memberikan rekomendasi toko Anda kepada turis yang mereka antar.
Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan leads yang lebih berkualitas. Sudahkah Anda membangun jaringan mitra strategis seperti ini?
7. Fokus pada “Repeat Customer”
Mendapatkan pelanggan baru memang penting, tetapi mempertahankan pelanggan lama jauh lebih hemat biaya.
Anda bisa menerapkan sistem kartu member atau poin, misalnya “beli 5x gratis 1 kue” untuk mendorong repeat purchase.
Selain itu, lakukan follow-up via WhatsApp dengan mengirimkan promo bulanan atau sekadar ucapan hari raya.
Cara sederhana seperti ini terbukti efektif untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan membuat mereka selalu ingat toko Anda.
Jadi mana yang akan Anda terapkan lebih dulu?