Brand personality adalah “kepribadian” yang membuat bisnis terasa seperti manusia punya karakter, gaya bicara, suasana, dan emosi yang dirasakan pelanggan. Di Bali, di mana setiap sudut dipenuhi kafe, butik, studio yoga, hingga beach club baru setiap bulan, bisnis yang punya kepribadian kuat akan jauh lebih mudah menonjol daripada yang tampil “biasa saja”.
Kabar baiknya, membangun brand personality tidak harus mahal. Yang dibutuhkan adalah kejujuran, konsistensi, dan kemampuan menerjemahkan karakter bisnis ke dalam visual, pengalaman, dan interaksi sehari-hari.
Berikut 10 langkah paling efektif untuk membangun brand personality yang kuat, memorable, dan terasa autentik.
1. Tentukan satu kata sifat utama yang ingin dirasakan pelanggan

Mulai dari satu kata kunci, misalnya: ramah, mewah, santai, playful, zen, autentik, petualang. Kata sifat ini menjadi kompas setiap keputusan visual dan komunikasi.
Contoh:
Sebuah studio yoga di Ubud memilih kata “tenang”. Hasilnya, mereka menggunakan neon box warm white, huruf timbul kayu jati, dan aroma lavender yang langsung memberi kesan calm dalam hitungan detik.
2. Pilih arketipe brand yang sesuai nilai bisnis
Ada 12 arketipe populer (The Lover, The Hero, The Explorer, The Sage, dll). Dengan arketipe, karakter brand menjadi lebih terarah. Misalnya spa di Canggu yang memilih “The Lover”:
• warna merah muda lembut + gold
• lampu redup sensual
• musik slow R&B
Pengunjung langsung menangkap “pesan emosional” tanpa harus dijelaskan.
3. Wujudkan kepribadian melalui warna dan tipografi

Visual branding adalah bahasa pertama yang dilihat pelanggan.
• Brand playful → warna cerah, font rounded
• Brand glamor → hitam-putih, font serif elegan
• Brand eco-friendly → warna natural, font minimalis
Jangan mencampur karakter yang bertolak belakang. Satu kepribadian = satu palet gaya.
4. Buat tone of voice yang konsisten
Apakah brand Anda ingin terdengar:
• santai seperti teman,
• profesional seperti konsultan,
• elegan seperti hotel bintang lima,
• atau witty seperti kafe kekinian?
Buat panduan 1 halaman berisi contoh sapaan, gaya penulisan, dan batasan kata. Bagikan ke seluruh tim, termasuk admin WhatsApp dan social media.
5. Perkuat kepribadian di elemen offline

Neon box, signboard, interior, packaging semuanya adalah “aktor visual” yang membawa karakter brand. Contoh:
• Brand fun → neon box RGB yang bisa animasi
• Brand elegan → huruf timbul stainless mirror dengan backlight halus
• Brand retro → box light kayu + font vintage
Orang bisa menangkap karakter bisnis dalam 3 detik hanya dari signage.
6. Latih karyawan sebagai perpanjangan brand
Karakter brand bukan hanya visual, tetapi juga cara orang berinteraksi. Jika brand Anda “ramah Bali”:
• senyum lebar
• sapaan hangat “Om Swastiastu”
• sedikit storytelling
Jika brand Anda “cool & minimal”:
• jawaban singkat
• suara tenang
• gaya pelayan stylish namun tetap sopan
7. Ciptakan ritual unik yang mudah diingat

Ritual adalah “signature experience” yang membuat brand lebih hidup. Contoh:
• foto pelanggan baru di backdrop khusus
• welcome drink unik
• kartu ucapan personal di meja pelanggan
• stempel kecil di gelas takeaway
Ini membuat pelanggan merasa “tempat ini beda”.
8. Gunakan aroma, musik, dan tekstur sebagai identitas sensorial
Brand personality tidak hanya dilihat, tapi juga didengar dan dicium. Contoh:
• aroma kayu manis untuk kesan homey
• gamelan lounge untuk brand bernuansa Bali
• tekstur rotan & linen untuk brand natural
• bass music untuk brand urban & berjiwa muda
Sensorial branding membuat pengalaman lebih imersif.
9. Konsisten pada setiap detail

Branding gagal bukan karena konsep jelek tapi karena eksekusi yang tidak konsisten. Pastikan karakter brand muncul di:
• struk
• kartu nama
• stiker WhatsApp
• menu
• gelas
• neon sign
• nota parkir
• bahkan detail kecil seperti wording di toilet sign
Brand kuat itu rapi dari ujung ke ujung.
10. Biarkan kepribadian berkembang secara alami
Evaluasi setiap 2–3 tahun: Apakah karakter brand masih relevan dengan target pasar? Jika perlu refresh, lakukan evolusi kecil, bukan perubahan besar yang membuat pelanggan bingung.
Ketika brand personality sudah kuat, pelanggan tidak hanya datang karena lokasi strategis atau harga murah mereka datang karena terhubung secara emosional. Mereka merasa “cocok”, “nyaman”, bahkan “jatuh cinta” dengan karakter bisnis Anda. Inilah yang membuat mereka rela antre, bayar lebih mahal, dan merekomendasikan brand Anda tanpa diminta.
Jika Anda ingin menerjemahkan brand personality ke elemen visual nyata mulai dari neon box custom, huruf timbul dengan finishing sesuai karakter, backdrop foto yang Instagramable, hingga signage kecil yang konsisten tim KITA KITA ADVERTISING siap membantu.
Pendampingan awal gratis, dan Anda bisa mulai melihat identitas visual baru dalam waktu 14 hari. Saat pelanggan berkata, “Tempat ini punya karakter banget!”, di situlah brand Anda benar-benar hidup.


